Bounce rate
merupakan salah satu faktor penting yang dipakai oleh Google dalam
SERP istilah gampangnya penilaian suatu situs. Semakin baik nilai
situs itu maka akan semakin besar kemungkinannya tampil di halaman
pertama Google.
Jika Anda masih
belum paham apa pentingnya bounce rate silakan Anda baca dulu:
Beberapa pemilik
blog berlomba untuk mendapatkan perhatian dari google dengan SEO.
Mereka berlomba untuk dapat menduduki halaman pertama GSE (Google
Search Engine). Namun, karena terlena dengan SEO kadang mereka
melupakan aspek dasar dari blogging itu sendiri :
Memberikan
informasi yang berguna bagi pengguna
Mereka hanya
berniat menaikkan traffic tanpa memperhatikan apakah informasi yang
mereka berikan layak di baca atau tidak.
Cara Google Menilai Kualitas Suatu Blog/Situs
Google berusaha
memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung dengan berbagai cara.
Contoh:
- Blog yang memiliki terlalu banyak iklan pasti akan menggangu SEO-nya karena google beranggapan bahwa iklan yang terlalu banyak pasti akan mengganggu kenyamanan pengunjung.
- Blog yang loading speednya lama: jelas. Anda pun jika mengunjungi suatu halaman dengan loading speed yang lama pasti akan merasa tidak nyaman.
- Konten tidak original. Hal ini bisa berdampak sangat buruk untuk suatu blog bahkan bisa terkena de-index oleh google.
Nah, google bisa
melihat itu semua dan mengkonversi data-data tersebut menjadi sebuah
perpaduan yang menentukan posisi suatu website inilah yang di sebut
Google Algorithm.
Tentu saja tidak
hanya ketiga faktor di atas yang ada, namun masih banyak lagi
parameter yang mempengaruhi penilaian google (SERP) salah satunya
adalah bounce rate.
Berapa Bounce Rate Yang Baik?
Tidak ada nilai
tertentu yang pasti dan disampaikan oleh google. Karena memang tidak
bisa disamakan nilai bounce web A dengan web B. Misalnya: web A
adalah blog image based (blog yang isi nya gambar-gambar saja) dan
web B adalah blog tutorial. Maka pasti bounce rate web A akan lebih
kecil daripada web B – catatan: dengan usaha yang sama dan jika
yang dinilai hanya jumlah kunjungan in banding out tanpa
memperhatikan lamanya pengunjung diblog tersebut.
Namun beberapa
praktisi menyebutkan bounce rate yang sehat adalah 40%-50%.
Cara Menurunkan Bounce Rate (VISITOR OPTIMATION)
Inilah beberapa
cara yang bisa Anda coba implementasikan pada blog Anda:
Konten Berkualitas
Tentu saja. Anda pasti pernah membaca atau mendengar quote : “Content Is King”. Yap, itu memang benar. Jika artikel pertama yang dibaca dalam sebuah blog sudah dirasa tidak bermanfaat, jangankan melihat artikel yang lain, untuk melanjutkan membaca saja mungkin menjadi sesuatu yang sulit. Jadi buatlah artikel Anda berguna untuk pengunjung.High Speed Page Load
Kecepatan browser untuk memuat halaman tidak hanya tergantung dari koneksi internet, namun juga besarnya halaman yang dimuat. Semakin besar maka akan semakin lama, semakin lama maka akan semakin kecil peluang untuk di baca.Saya beri ilustrasinya:Anda berniat mencari informasi tentang jamu herbal aman di internet. Lalu Anda mengetikkan kata kunci tersebut ke dalam kotak pencarian google. Dalam sekejap akan muncul ribuan bahkan jutaan hasil di halaman pertama. Lalu Anda akan memilih beberapa artikel yang menurut Anda sesuai dengan kebutuhan Anda. Kebanyakan akan membuka link tersebut di tab baru, mungkin 3 - 4 link (klik scroll atau mouse tengah). Maka, terjadi perlombaan loading page, sebagai pembaca pasti Anda akan membuka tab yang pertama finish load.Nah, jika pembaca merasa sudah mendapatkan informasi dari tab pertama itu, kira-kira apakah dia akan membuka tab yang lain? Kalaupun IYA apakah dia akan membacanya seperti dia membaca tab yang pertama?? silakan Anda jawab sendiri.Internal Linking Yang Persuasif
Maksudnya adalah menyajikan link internal yang bisa menarik atau menimbulkan niat pengunjung untuk mengklik link tersebut. Beberapa cara yang bisa diterapkan adalah:- Membuat masing-masing post memiliki keterkaitan konteksHal ini bisa membuat internal linking menjadi lebih natural, karena post 1 dengan yang lain saling terkait sehingga akan mudah untuk menyelipkan link ke artikel yang lain. Dan membuat suatu alur cerita yang menghubungkan masing-masing post. Hal ini mungkin hanya bisa dilakukan oleh blogger dengan niche tertentu,kalau niche gado-gado gimana? Tenang, Anda bisa menyiasati dengan membuat kumpulan post yang saling terkait. Jadi setiap Anda akan post, usahakan lebih dari 1 post yang terkait dengan materi tersebut. Intinya, jangan sampai ada 1 post yang berdiri sendiri, paling tidak ada 4 post yang saling terkait.
- Menyisipkan link dalam artikel sesuai konteksContoh :
Jika Anda masih belum paham apa pentingnya bounce rate silakan Anda baca dulu:Bounce Rate: Trik SEO Yang Sering Dilupakan
Itu adalah kutipan kalimat saya dalam artikel ini pada paragraf kedua. Dan Anda bisa membuat kalimat-kalimat yang memancing keingintahuan pengunjung untuk membaca artikel tersebut yang masih berhubungan dengan konteks post saat ini.Dalam hal ini saya menyisipkan link artikel yang masih sama konteksnya yaitu bounce rate. Artikel ini menjelaskan “cara mengoptimalkan bounce rate” dan link artikel lain menjelaskan “kenapa bounce rate itu penting”. - Membuat WIDGET artikel terkait – artikel terbaru semenarik mungkinAnda pasti akan menemukan widget seperti ini pada kebanyakan blog, namun mungkin beberapa blogger masih belu memanfaatkannya secara maksimal. Salah satu cara yang efektif adalah membuat judul post Anda semenarik mungkin sehingga membuat pengunjung tertarik untuk membaca artikel Anda.Selengkapnya : 5 Langkah Jitu Membuat Judul Post Persuasif
- Memisahkan post menjadi beberapa postJika Anda memiliki suatu informasi yang cukup panjang, Anda bisa memisahkannya menjadi beberapa post. Sehingga pengunjung yang ingin melanjutkan membaca mau tidak mau harus mengunjungi halaman lanjutannya.Namun cara ini harus memperhatikan kenyamanan pembaca, jangan sampai pemisahan artikel Anda justru akan mengganggu kenyamanan pengunjung. Misal: setiap bagian post terlalu pendek, sehingga pengunjung menjadi malas untuk melanjutkan membaca.
- Membuat navigasi blog dengan jelasNavigasi juga bisa menjadi salah satu faktor untuk menurunkan bounce rate, dengan menampilkan halaman daftar isi, kontak, about me, kategori, label dan lain-lain. Sehingga pengunjung yang ingin mencari artikel alin dapat dengan mudah menemukannya. Atau juga bisa dipasang kotak pencarian seperti yang Anda lihat dalam blog ini.
Minimalkan Konten Yang Tidak Perlu
Konten maksudnya adalah plugin, widget, popup, iklan yang mengganggu kenyamanan pengguna. Jika memang harus menggunakannya, gunakanlah seminimal mungkin. Gambar di atas mungkin bisa menjadi contoh blog terlalu banyak konten yang ditampilkan.Kenyamanan Visual
Kenyamanan mata Anda untuk membaca atau melihat halaman tersebut. Pemilihan warna tulisan dan background harus kontras, pemilihan font yang mudah baca, tidak menggunakan gambar sebagai background dan sebagainya.
Anda bisa mulai dari yang paling sederhana menurut Anda dulu, NO PAIN
NO GAIN!!!
Lets Action NOW!!
Masalah Bounce rate merupakan PR bagi saya sendiri untuk melakukan perbaikan demi penurunan bounce rate yang tinggi di blog saya.
BalasHapusArtikel ini sangat membantu saya dalam memecahkan masalah ini..
Senang bisa membantu
BalasHapus