-->

semua info tentang bisnis online, blog, software dan internet

Rabu, 04 November 2015

5 Cara Unik Optimasi Bounce Rate

Bounce rate merupakan salah satu faktor penting yang dipakai oleh Google dalam SERP istilah gampangnya penilaian suatu situs. Semakin baik nilai situs itu maka akan semakin besar kemungkinannya tampil di halaman pertama Google.


Jika Anda masih belum paham apa pentingnya bounce rate silakan Anda baca dulu:
cara menurunkan bounce rate

Beberapa pemilik blog berlomba untuk mendapatkan perhatian dari google dengan SEO. Mereka berlomba untuk dapat menduduki halaman pertama GSE (Google Search Engine). Namun, karena terlena dengan SEO kadang mereka melupakan aspek dasar dari blogging itu sendiri :
Memberikan informasi yang berguna bagi pengguna
Mereka hanya berniat menaikkan traffic tanpa memperhatikan apakah informasi yang mereka berikan layak di baca atau tidak.

Cara Google Menilai Kualitas Suatu Blog/Situs

Google berusaha memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung dengan berbagai cara. Contoh:
  1. Blog yang memiliki terlalu banyak iklan pasti akan menggangu SEO-nya karena google beranggapan bahwa iklan yang terlalu banyak pasti akan mengganggu kenyamanan pengunjung.
  2. Blog yang loading speednya lama: jelas. Anda pun jika mengunjungi suatu halaman dengan loading speed yang lama pasti akan merasa tidak nyaman.
  3. Konten tidak original. Hal ini bisa berdampak sangat buruk untuk suatu blog bahkan bisa terkena de-index oleh google.
Nah, google bisa melihat itu semua dan mengkonversi data-data tersebut menjadi sebuah perpaduan yang menentukan posisi suatu website inilah yang di sebut Google Algorithm.

Tentu saja tidak hanya ketiga faktor di atas yang ada, namun masih banyak lagi parameter yang mempengaruhi penilaian google (SERP) salah satunya adalah bounce rate.

Berapa Bounce Rate Yang Baik?

Tidak ada nilai tertentu yang pasti dan disampaikan oleh google. Karena memang tidak bisa disamakan nilai bounce web A dengan web B. Misalnya: web A adalah blog image based (blog yang isi nya gambar-gambar saja) dan web B adalah blog tutorial. Maka pasti bounce rate web A akan lebih kecil daripada web B – catatan: dengan usaha yang sama dan jika yang dinilai hanya jumlah kunjungan in banding out tanpa memperhatikan lamanya pengunjung diblog tersebut.
Namun beberapa praktisi menyebutkan bounce rate yang sehat adalah 40%-50%.

Cara Menurunkan Bounce Rate (VISITOR OPTIMATION)

Inilah beberapa cara yang bisa Anda coba implementasikan pada blog Anda:
  1. Konten Berkualitas

    Tentu saja. Anda pasti pernah membaca atau mendengar quote : “Content Is King”. Yap, itu memang benar. Jika artikel pertama yang dibaca dalam sebuah blog sudah dirasa tidak bermanfaat, jangankan melihat artikel yang lain, untuk melanjutkan membaca saja mungkin menjadi sesuatu yang sulit. Jadi buatlah artikel Anda berguna untuk pengunjung.
  2. High Speed Page Load

    Kecepatan browser untuk memuat halaman tidak hanya tergantung dari koneksi internet, namun juga besarnya halaman yang dimuat. Semakin besar maka akan semakin lama, semakin lama maka akan semakin kecil peluang untuk di baca.
    Saya beri ilustrasinya:
    Anda berniat mencari informasi tentang jamu herbal aman di internet. Lalu Anda mengetikkan kata kunci tersebut ke dalam kotak pencarian google. Dalam sekejap akan muncul ribuan bahkan jutaan hasil di halaman pertama. Lalu Anda akan memilih beberapa artikel yang menurut Anda sesuai dengan kebutuhan Anda. Kebanyakan akan membuka link tersebut di tab baru, mungkin 3 - 4 link (klik scroll atau mouse tengah). Maka, terjadi perlombaan loading page, sebagai pembaca pasti Anda akan membuka tab yang pertama finish load.
    Nah, jika pembaca merasa sudah mendapatkan informasi dari tab pertama itu, kira-kira apakah dia akan membuka tab yang lain? Kalaupun IYA apakah dia akan membacanya seperti dia membaca tab yang pertama?? silakan Anda jawab sendiri.
  3. Internal Linking Yang Persuasif

    Maksudnya adalah menyajikan link internal yang bisa menarik atau menimbulkan niat pengunjung untuk mengklik link tersebut. Beberapa cara yang bisa diterapkan adalah:
    1. Membuat masing-masing post memiliki keterkaitan konteks
      Hal ini bisa membuat internal linking menjadi lebih natural, karena post 1 dengan yang lain saling terkait sehingga akan mudah untuk menyelipkan link ke artikel yang lain. Dan membuat suatu alur cerita yang menghubungkan masing-masing post. Hal ini mungkin hanya bisa dilakukan oleh blogger dengan niche tertentu,
      kalau niche gado-gado gimana? Tenang, Anda bisa menyiasati dengan membuat kumpulan post yang saling terkait. Jadi setiap Anda akan post, usahakan lebih dari 1 post yang terkait dengan materi tersebut. Intinya, jangan sampai ada 1 post yang berdiri sendiri, paling tidak ada 4 post yang saling terkait.
    2. Menyisipkan link dalam artikel sesuai konteks
      Contoh :
      Jika Anda masih belum paham apa pentingnya bounce rate silakan Anda baca dulu:Bounce Rate: Trik SEO Yang Sering Dilupakan
      Itu adalah kutipan kalimat saya dalam artikel ini pada paragraf kedua. Dan Anda bisa membuat kalimat-kalimat yang memancing keingintahuan pengunjung untuk membaca artikel tersebut yang masih berhubungan dengan konteks post saat ini.
      Dalam hal ini saya menyisipkan link artikel yang masih sama konteksnya yaitu bounce rate. Artikel ini menjelaskan “cara mengoptimalkan bounce rate” dan link artikel lain menjelaskan “kenapa bounce rate itu penting”.
    3. Membuat WIDGET artikel terkait – artikel terbaru semenarik mungkin
      Anda pasti akan menemukan widget seperti ini pada kebanyakan blog, namun mungkin beberapa blogger masih belu memanfaatkannya secara maksimal. Salah satu cara yang efektif adalah membuat judul post Anda semenarik mungkin sehingga membuat pengunjung tertarik untuk membaca artikel Anda.
    4. Memisahkan post menjadi beberapa post
      Jika Anda memiliki suatu informasi yang cukup panjang, Anda bisa memisahkannya menjadi beberapa post. Sehingga pengunjung yang ingin melanjutkan membaca mau tidak mau harus mengunjungi halaman lanjutannya.
      Namun cara ini harus memperhatikan kenyamanan pembaca, jangan sampai pemisahan artikel Anda justru akan mengganggu kenyamanan pengunjung. Misal: setiap bagian post terlalu pendek, sehingga pengunjung menjadi malas untuk melanjutkan membaca.
    5. Membuat navigasi blog dengan jelas
      Navigasi juga bisa menjadi salah satu faktor untuk menurunkan bounce rate, dengan menampilkan halaman daftar isi, kontak, about me, kategori, label dan lain-lain. Sehingga pengunjung yang ingin mencari artikel alin dapat dengan mudah menemukannya. Atau juga bisa dipasang kotak pencarian seperti yang Anda lihat dalam blog ini.
  4. Minimalkan Konten Yang Tidak Perlu

    cara menurunkan bounce rate
    Konten maksudnya adalah plugin, widget, popup, iklan yang mengganggu kenyamanan pengguna. Jika memang harus menggunakannya, gunakanlah seminimal mungkin. Gambar di atas mungkin bisa menjadi contoh blog terlalu banyak konten yang ditampilkan.
  5. Kenyamanan Visual

    Kenyamanan mata Anda untuk membaca atau melihat halaman tersebut. Pemilihan warna tulisan dan background harus kontras, pemilihan font yang mudah baca, tidak menggunakan gambar sebagai background dan sebagainya.
Anda bisa mulai dari yang paling sederhana menurut Anda dulu, NO PAIN NO GAIN!!!

Lets Action NOW!!

5 Cara Unik Optimasi Bounce Rate Rating: 4.5 Diposkan Oleh: D.Priyanto

2 komentar:

  1. Masalah Bounce rate merupakan PR bagi saya sendiri untuk melakukan perbaikan demi penurunan bounce rate yang tinggi di blog saya.

    Artikel ini sangat membantu saya dalam memecahkan masalah ini..

    BalasHapus