-->

semua info tentang bisnis online, blog, software dan internet

Rabu, 12 Desember 2012

Menangis yang Jujur


Terkadang dalam suatu acara pemakaman atau kematian seseorang ada suatu anggapan seperti ini “jika ada orang (keluarga) yang menangis lebih hebat dari yang lain maka orang itu dianggap sebagai orang yang sayang dengan almarhum dan sebaliknya jika ada orang (keluarga) yang tidak menangis sedikitpun berarti dia dianggap tidak sayang atau tidak merasa kehilangan atas kepergian almarhum”

Apakah memang benar seperti itu? Atau hanya suatu anggapan yang salah kaprah? Silakan Anda nilai sendiri.
Namun saya pribadi tidak setuju dengan anggapan di atas. Menurut saya rasa kehilangan akan seseorang ataupun sesuatu tidak harus diungkapkan dengan tangisan. Bukankah jika kita menangisi almarhum maka hanya akan membuat arwah almarhum tidak tenang. Analoginya seperti ini jika Anda akan pergi meninggalkan keluarga Anda untuk bekerja diluar kota misalnya, jika keluarga yang Anda tinggalkan menangisi kepergian Anda maka Anda akan merasa semakin berat hati untuk pergi bukan? Seperti itu juga yang terjadi pada kasus kematian.
Anehnya lagi orang yang beranggapan seperti yang tertulis di atas, akan “berusaha” menangis agar dilihat orang lain dia lah orang yang paling merasa kehilangan. Dan hal inilah yang membuat suatu acara pemakaman yang seharusnya untuk mendoakan almarhum justru menjadi ajang pura-pura. Konsentrasi kita hilang untuk mendoakan almarhum hanya agar dilihat sebagai orang yang merasa kehilangan. Dan itu berarti perhatian kita kepada almarhum hilang, hanya untuk memikirkan diri sendiri. Bukankah itu egois?

Karena memang dalam masyarakat menjadi hal yang tabu jika ada keluarga kita yang meninggal dan kita tidak meneteskan air mata sedikit pun. Menangis sah saja asalkan itu bukan sesuatu yang dibuat-buat dan bukan untuk tujuan tertentu.

Demikian semoga kita sekalian lebih bijak dalam hidup yang indah ini.

Menangis yang Jujur Rating: 4.5 Diposkan Oleh: D.Priyanto

0 komentar:

Posting Komentar