Terkadang dalam suatu acara pemakaman
atau kematian seseorang ada suatu anggapan seperti ini “jika ada
orang (keluarga) yang menangis lebih hebat dari yang lain maka orang
itu dianggap sebagai orang yang sayang dengan almarhum dan sebaliknya
jika ada orang (keluarga) yang tidak menangis sedikitpun berarti dia
dianggap tidak sayang atau tidak merasa kehilangan atas kepergian
almarhum”
Apakah memang benar seperti itu? Atau
hanya suatu anggapan yang salah kaprah? Silakan Anda nilai sendiri.
Namun saya pribadi tidak setuju dengan
anggapan di atas. Menurut saya rasa kehilangan akan seseorang ataupun
sesuatu tidak harus diungkapkan dengan tangisan. Bukankah jika kita
menangisi almarhum maka hanya akan membuat arwah almarhum tidak
tenang. Analoginya seperti ini jika Anda akan pergi meninggalkan
keluarga Anda untuk bekerja diluar kota misalnya, jika keluarga yang
Anda tinggalkan menangisi kepergian Anda maka Anda akan merasa
semakin berat hati untuk pergi bukan? Seperti itu juga yang terjadi
pada kasus kematian.
Anehnya lagi orang yang beranggapan
seperti yang tertulis di atas, akan “berusaha” menangis agar
dilihat orang lain dia lah orang yang paling merasa kehilangan. Dan
hal inilah yang membuat suatu acara pemakaman yang seharusnya untuk
mendoakan almarhum justru menjadi ajang pura-pura. Konsentrasi kita
hilang untuk mendoakan almarhum hanya agar dilihat sebagai orang yang
merasa kehilangan. Dan itu berarti perhatian kita kepada almarhum
hilang, hanya untuk memikirkan diri sendiri. Bukankah itu egois?
Karena memang dalam masyarakat menjadi
hal yang tabu jika ada keluarga kita yang meninggal dan kita tidak
meneteskan air mata sedikit pun. Menangis sah saja asalkan itu bukan
sesuatu yang dibuat-buat dan bukan untuk tujuan tertentu.
Demikian semoga kita sekalian lebih
bijak dalam hidup yang indah ini.
0 komentar:
Posting Komentar